About

Mendapatkan Rezeki Dari Hobi

 Pasar burung

Sebuah hobi jika ditekuni ternyata bisa membuka lapangan kerja baru, tentunya dengan lapangan kerja yang diciptakan ini sedikit banyak bisa membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran, selain itu dengan adanya lapangan kerja baru yang diciptakan dari sebuah hobi tersebut juga bisa menopang ekonomi rumah tangga.

Seperti yang terjadi pada penjual burung yang ada di pasar burung Tulungagung. Di pasar burung yang berada di Desa Beji kecamatan Boyolangu ini banyak dari pedagang yang menekuni hobi mereka sebagai lahan untuk menciptakan lapangan usaha baru.

Seperti Roni (22 tahun), salah satu pedagang burung yang berada di pasar Beji Tulungagung, berkat menekuni hobinya yang menyukai burung sejak kecil maka dia tidak kesulitan dalam mencari lapangan kerja pada saat ini, bahkan berkat kesukaannya terhadap burung ini dirinya bisa menghasilkan uang dalam jumlah yang lumayan guna menopang kehidupannya bersama keluarga.

Pada saat dikunjungi reporter news room di kiosnya, Selasa kemarin, dengan ramah Roni menjelaskan hobinya memelihara burung sejak kecil ini akhirnya bisa menghasilkan uang guna menopang ekonomi rumah tangganya.

Terkait dengan dagangan burung yang di jual di kiosnya Roni mengatakan pada saat ini dirinya menjual berbagai macam burung kicauan diantaranya, Kacer, Tledekan, Punglor Boto (Anis Merah), Love Bird, Cucak Jenggot, Kenari, dll, dengan harga yang bervariasi mulai dari harga terendah yakni Rp. 500.000,00 hingga jutaan rupiah.

Roni juga mengatakan dagangannya yang laris manis dicari pembeli pada saat ini adalah burung Punglor Boto atau Anis Merah dengan harga per ekor sekitar Rp. 500.000,00. "Burung yang saya jual ini saya dapatkan dari daerah Banyuwangi, Bali, Solo, dan Malang, dengan sistem pembelian melakukan pemesanan terlebih dahulu, hal ini dilakukan karena stoknya terbatas," ucap Roni ketika ditanya mengenai asal muasal dagangannya oleh reporter.
"Lumayan mas! Dalam satu bulan berjualan saya bisa memperoleh rezeki untuk menopang ekonomi keluarga," ungkap pria yang berjualan menunggui kios milik orang tuanya mulai tahun 2002 dan tinggal di Kelurahan Kenayan tersebut kepada reporte
.

Sumber  :  www.tulungagung.go.id