About

Pengrajin Kulit Ular Dari Tulungagung


Ular merupakan reptil yang menakutkan bagi semua orang. Namun, di mata Sumadi (46 tahun),asal Dusun Dadapan Desa Boyolangu. Kecamatan Boyolangu, ular justru memiliki nilai 

estetis dan ekonomis. Setelah diolah menjadi,berbagai produk mulai dari sabuk, gantungan kunci, dompet tempat HP dan tas, kulit ular terlihat eksotis dan menggiurkan untuk dimiliki.Ketika dijumpai di tempat tinggalnya yang juga sekaligus dijadikan tempat usahanya oleh reporter News Room, Sumadi mengatakan usaha ini diawali sekitar 15 tahun silam yang diawali sebagai penampung ular dan kulit ular untuk dijual keluar daerah, belakangan ia menyadari bahwa harga kulit ular yang dijual tersebut sangat tidak sebanding jika sudah diolah menjadi produk jadi.

Kemudian pada tahun 2004 suami dari Solikah ini mencoba untuk membuat kulit ular menjadi berbagai produk kebutuhan masyarakat seperti tas, dompet, sabuk, gantungan kunci dll, dan ternyata produksinya banyak diminati warga sekitar Tulungagung.

Untuk bahan dasar dari ular yang digunakan sebagai kerajinan bapak dua orang putra ini memilih ular yang tidak dilindungi seperti, ular sanca batik atau python reticulatus, ular sawah, cobra, dan ular air. Jenis ular ini memiliki motif kulit yang eksotis ada yang berwarna kuning keemasan, hitam, coklat kembang dan bahkan ada yang berwarna kuning kecoklatan. Ssementara untuk bahan baku selain dari Tulungagung dirinya mendatangkan dari Trenggalek dan Blitar.

Untuk mengolah kulit ular menjadi produk setengah jadi yang berkualitas, berhubung prosesnya memang cukup rumit dan membutuhkan alat canggih, maka Sumadi tidak bisa melakukan penyamakan sendiri, untuk kegiatan ini masih menggunakan jasa perusahaan penyamakan lain yang berada di Surabaya.

Selain membuat kerjinan dari kulit ular, pemilik industri rumahan dengan nama Cobra Jaya Tulungagung ini juga memanfaatkan kulit biawak sebagai bahan dasar produksi kerajinan.
Meski dalam mencari bahan dasar tidak sulit namun dirinya juga mengalami kendala dalam memenuhi permintaan pasar, hal ini karena selain dibutuhkan keahlian khusus dalam pembuatan juga kurangnya dana guna membeli alat pembuatan. Untuk itu yang bersangkutan mengharap bantuan dari berbagai pihak.