Ular bagi sebagian orang merupakan hewan yang menakutkan, namun kulit ular bila diolah dengan benar memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kulit ular dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan yang berharga mahal.
Indahnya kulit ular membuat sejumlah orang memanfaatkannya sebagai bahan baku tas, sabuk ataupun dompet. Selain memiliki corak yang cukup menarik, kulit ular juga cukup mudah dibentuk menjadi berbagai produk karena lebih tipis dibandingkan kulit sapi.
Tingginya harga kulit ular membuat salah satu warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur tertarik untuk menekuni bisnis kulit ular ini. Rachmat Hidayat, warga Kelurahan Penjagalan Bangkalan Timur ini sudah 2 tahun memanfaatkan kulit ular untuk dijual.
Ular yang biasa menjadi incaran, diantaranya ular piton, ular sawah dan ular kobra. Ular - ular tersebut diperoleh dengan cara mencari sendiri disemak - semak atau areal persawahan. Untuk mendapatkan ular yang siap diambil kulitnya, Rachmat Hidayat juga bekerjasama dengan Walhi Jawa Timur.
Ular yang sudah bertelur dan sudah besar dan memenuhi standar pasar akan dipotong untuk diambil kulitnya. Ular dibunuh dengan tidak merusak kulitnya, setelah mati mulut ular kemudian dimasuki air agar kulitnya mengembang lebih besar. Setelah selesai dikuliti, kulit ular kemudian dijemur minimal 3 hari, hingga kulit ulat tersebut sudah siap dijual.
Rachmat Hidayat biasa menjual kulit ular ke salah satu pembuat kerajinan berbahan kulit ular di Jakarta. Tiap kulit ular dijual dengan harga berkisar 25 ribu hingga 90 ribu rupiah. Tergantung bentuk motif dan ukurannya.
Meski bisnis ular cukup menjanjikan,Namun jika dilakukan secara terus menerus bisa mengakibatkan habitat ular menjadi punah. Tidak jarang spesies ular yang dilindungi juga menjadi korban.
Sumber : indosiar.com